Latest News

Wednesday, 4 June 2014

BLACKBERRY RUBUS


BLACKBERRY RUBUS


Blackberries have been used through the ages for a variety of medicinal purposes, from diarrhea to a general restorative.

The main chemicals present in blackberries are gallic acid and tannin, and it is present in every part of the plant.

Blackberries picked and dried then powdered can be stored and used with a small amount of water to counter act diarrhea. The tea made from the leaves, steeped in water for five minutes, or simmering bark of the root, can be used in 1 cup increments several times a day. Blackberry leaves are available at most health-food stores, or you can dry your own. Cordials have been used in the past for those with colds and flu, along with vinegars. Also old folk tales state that mixing vinegars with water seems to aid those with gout and arthritis. And the use of vinegars for a fever is suppose to be lowered by the use of blackberries. Blackberry shoots boiled into a tea is said to have been used for mouth irritations such as canker sores. Possibly because of it's astringent properties. A tea from the leaves and the drinking of the juice has also been used in the past for an upset stomach.

A cordial from the juice of the blackberry has been used in the past as a stimulate for the body and heart, and is helpful in overcoming an illness. To make a cordial, press out the juice, for every quart of juice add, 1/2 - 1 oz of nutmeg and cloves and about 2 to 2 1/2 pounds of sugar (honey also works well, about 2/3 cup of honey is equivalent to on cup of sugar, the amount of total liquid also needs to be monitored, about 3 tablespoons less liquid per amount of honey used) Heat and simmer this mixture till it reaches the point of becoming a syrup. This syrup can be mixed with brandy to taste. Note: Using honey does cut down on the shelf life of this cordial and it may cause it to ferment if not kept cold.

Vinegars can be used to sooth the throat, and be made into compresses. Dip a cloth into the vinegar and wrap around the throat, then wrap with a couple of layers of dry cloth and then an old sock. (my mother use to do this for all sore throats.. what the sock has to do with it I have no idea.. but it does work) To make Blackberry vinegar, take the berries make sure that they are cleaned of stems branches etc. Place them in a covered non-aluminum container, poor apple cider vinegar or malt over them and let them sit for a min. of 3 days. Then strain the mixture through cheesecloth or a strainer do not force it through. Let it drip on it's own. To each pint of juice measure about a pound of honey, simmer, remove the scum that rises to the top and bottle. Make sure that your bottle is closed tightly with a cork or lid.

A modification of the above is to use glycerite in place of the honey, approx. 8 oz of glycerite is the equivalent amount. Both of the above I might add work can be used as external compresses for arthritic joints. Now the short cuts or when you don't have fresh berries or don't have time to wait. Take blackberry jelly mix it with vinegar heat and use as in the above.

MENGATASI BATUK DENGAN RAMUAN HERBAL

MENGATASI BATUK DENGAN RAMUAN HERBAL


Batuk merupakan gangguan yang umum dan sering dialami oleh semua orang. Gangguan ini merupakan reaksi tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Reflek batuk dapat disebabkan rangsangan tertentu seperti debu, asap rokok, polusi udara, dan bau-bauan. Juga karena perubahan suhu yang mendadak, alergi, atau karena infeksi oleh virus dan bakteri. Benda-benda asing tersebut berubah menjadi lendir di saluran pernapasan, kemudian otot-otot tubuh berusaha mengeluarkan lendir tersebut hingga terjadilah batuk. Apabila substansi asing tersebut dapat dikeluarkan maka batuk akan berhenti. Dengan demikian batuk dapat berfungsi untuk membersihkan saluran pernafasan dari zat-zat perangsang dan partikel-partikel infeksi sehingga merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh. Namun batuk yang berlebihan atau terjadi terus menerus menunjukan adanya suatu gangguan dalam tubuh terutama di saluran pernafasan.

Batuk bukan merupakan gangguan tersendiri, keberadaaannya seringkali merupakan gejala adanya penyakit lain, yang paling sering adalah karena infeksi saluran pernafasan atas seperti flu dan pilek. Selain itu, juga dapat disebabkan adanya penyakit bronkhitis, sinusitis, asma, alergi, radang paru-paru, TBC paru, dan lain-lain. Gangguan batuk sering timbul pada saat pergantian musim (pancaroba) atau pada musim hujan dan cuaca dingin. Hal ini karena virus dan bakteri lebih tahan pada suhu yang dingin. Selain itu, pada saat musim pancaroba kekebalan tubuh kita juga cenderung menurun sehingga mudah terkena serangan virus dan bakteri penyebab batuk, flu dan pilek.

Batuk biasanya dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk yang produktif atau mengeluarkan dahak serta batuk yang tidak produktif atau batuk kering. Kedua jenis batuk tersebut dapat bersifat akut atau kronis. Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 3 minggu, dan terjadi dalam 1 episode. Batuk jenis ini biasanya timbul secara tiba-tiba dan seringkali disebabkan oleh flu, pilek, sinusitis atau alergi. Sedangkan batuk kronis adalah batuk yang terjadi lebih dari 3 minggu, biasanya disebabkan oleh penyakit bronkhitis, asma, TBC paru, atau batuk rejan .

Seringkali dalam pengobatan batuk banyak orang yang minum obat antibiotik tanpa resep dokter. Padahal apabila batuk tersebut disebabkan oleh virus seperti batuk influenza, pemberian antibiotik akan sia-sia karena antibiotik tidak dapat membunuh virus. Atibiotik berkhasiat membunuh kuman/bakteri jadi hanya digunakan apabila batuk disebabkan oleh infeksi bakteri. Pemberian antibiotik yang sembarangan tersebut dapat menyebabkan tubuh lama kelamaan akan kebal/resisten terhadap antibiotik dan sistem immun menjadi menurun.

Batuk sering dianggap kebanyakan orang sebagai gangguan yang ringan dan bisa berhenti sendiri, padahal bukan tidak mungkin merupakan gejala adanya penyakit yang lebih serius. Waspadailah apabila batuk berkepanjangan, disertai dengan suhu tubuh tinggi atau mengeluarkan dahak yang berwarna kuning kehijauan yang menandakan adanya infeksi sekunder, disertai keringat dingin pada malam hari (gejala TBC paru), dan batuk berdarah yang mengindikasikan adanya luka atau infeksi dalam tubuh. Melalui percikan batuk, mikrobia patogen penyebab infeksi dapat tersebar dan menularkan penyakitnya pada orang lain. Oleh karena itu, pada saat terserang batuk sebaiknya menggunakan masker untuk menghindari penularan pada orang lain.

Untuk menghindari datangnya batuk atau mencegah agar tidak semakin parah dan mempercepat penyembuhannya, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan :

* menghentikan kebiasaan merokok dan jauhi asap rokok dari orang lain.
* Jika mudah alergi, hindari hal-hal yang dapat memicunya seperti debu, bulu binatang, asap, dan jangan menggunakan kipas angin
* Hindari makanan yang digoreng/berminyak, manis, pedas, minuman dingin/es, kafein dan alkohol.
* Konsumsikan makanan yang bergizi dan seimbang untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
* Minum minuman panas seperti teh jahe atau jeruk panas untuk membantu melegakan tenggorokan. Hirup uap panas dari wadah yang berisi air panas/mendidih.
* Istirahat dan tidur yang cukup.

Herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi batuk diantaranya bersifat menghangatkan dan mempunyai efek/khasiat meredakan batuk (antitussive), peluruh dahak (expectorant), penurun panas (antipiretik), anti-infeksi, antiradang (anti-inflamasi), dan merangsang imunitas/daya tahan tubuh (imunostimulator).

Berikut beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi batuk .

1.Daun sirih (Piper betle L.)
Khasiat : menghentikan batuk (anti-tussive), mengurangi peradangan, antiseptik, antijamur, menghilangkan gatal.

2.Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Khasiat : menghangatkan pernafasan, peluruh dahak, antiradang. Untuk batuk karena flu, pilek dan masuk angin.

3.Kencur (Kaempferia galanga L.)
Khasiat : peluruh dahak, meredakan batuk.

4.Kulit Jeruk Mandarin (Citrus nobilis Lour.)
Khasiat : peluruh dahak, antiasma

5.Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.)
Khasiat : antiradang, anti-infeksi, menurunkan panas, analgetik, menetralkan material toksik/racun, merangsang imunitas tubuh. untuk batuk flu, bronkhitis, TBC paru, radang paru, batuk rejan

6.Pegagan (Centella asiatica Urb.)
Khasiat : anti-infeksi, antibakteri, menurunkan panas, menetralkan materal toksik. untuk batuk flu, bronkhitis, flek paru, radang paru, batuk rejan

7.Daun Saga (Abrus precatorius L.)
Khasiat : antiradang, menurunkan panas.

8.Umbi bunga lili/pahap (Lilium sp.)
Khasiat : meredakan batuk, antihistamin, meredakan asma, batuk darah.

9.Daun Mentha (Mentha sp)
Khasiat : meredakan batuk, peluruh dahak.

10.Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.)
Khasiat : meredakan batuk, peluruh dahak, antioksidan.

Berikut beberapa contoh ramuan herbal untuk membantu mengatasi batuk.

* 10 gram jahe + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 10 gram daun mentha + 20 gram kencur, dicuci bersih dan diiris-iris, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah hangat disaring, tambahkan air perasan jeruk nipis dan madu, diminum. (untuk batuk berdahak, batuk pilek, flu, masuk angin, melegakan tenggorokan)
* 30 gram pegagan segar + 15 gram daun saga segar, dicuci bersih, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan gula batu secukupnya, diminum 2 kali sehari, masing-masing 150 cc. (untuk batuk kering, batuk darah, bronkhitis akut, demam, sakit tenggorokan)
* 7-10 lembar daun sirih dan 2 siung bawang putih, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu atau gula batu, diminum 2 kali sehari. (untuk batuk disertai gatal tenggorokan, bronkhitis akut)
* 10-15 gam sambiloto kering + 30 gram umbi bunga lili/pahap + 15 gram pegagan kering, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu secukupnya, diminum 2-3 kali sehari. (untuk TBC paru disertai batuk dan batuk darah, bronkhitis, batuk rejan, radang paru)
* catatan : pilih salah satu resep yang sesuai. Disarankan tetap konsultasi ke dokter terutama bila batuk berkepanjangan atau serius.

Health Benefits of Herbal Medicine

Health Benefits of Herbal Medicine


By Arnold Alvarez

Herbal medicines are increasingly becoming the choice of most patients nowadays. The promise of preserving the natural qualities that promote a healthier method of healing different ailments contributed to the popularity of these medicines. Moreover, as these types of medicines are grown wild or can be tendered at one's home backyard, it is cheaper as compared to manufactured medicines.

What really are herbal medicines and how do we benefit from them?

Herbal medicine is the alternative for commercially manufactured medicines, which are already made available in the market. The herbal medicine differs from modern medicines as it is produced with 100% content of natural plant extract believed to have medicinal values as effective as the modern drugs less the side effects and less the cost. There are popular herbal plants in the Philippines widely used today to treat various illnesses, which includes ampalaya, bayabas, sambong, banaba, luyang dilaw and others. These are among the approved and recommended herbal medicines of the Department of Health. Given this, there are benefits that can already be identified affirming the belief of the DOH on the effectiveness of these medicines as follows:

All-Natural Qualities. At this point, when many of commercially available products have adverse effects to the very health that we are trying to protect, the safest bet would be the products that come and are processed the natural way. In choosing these products, we lessen the risk and our exposure to these negative effects.

Easily Available. In tropical countries like the Philippines, we have an abundance of these plants and herbs. We have access to the raw materials that we need for the preparations and concoctions required for the herbal preparation. For instance, bayabas, ampalaya, luya, and malunggay are considered as backyard plants. They are home-grown plants and do not require much attention. Thus, they are readily available and cheap. It is only necessary to educate the Filipino families which herbal plants to prepare for which ailment, so that every Filipino family can enjoy the benefits of natural remedy.

Effective. Herbal plants are scientifically studied to support the benefits claimed to contain in each plant. These studies are recognized and acknowledged by the medical community to have proven effectiveness recommended to treat multitude of illnesses. Ampalaya, for example, is known to contain elements for anti-diabetes. This claim for the effectiveness of ampalaya as an aid to treat diabetes had been clinically proven by several researches that have identified ampalaya to contain plant insulin that lowers the patient's blood sugar and, also normalizes the production of insulin in the body.

Easy to prepare. Many of the herbal medicines that are recommended and are known to have medicinal values are very easy to prepare. Bayabas and lagundi, for example, have uses that merely require the direct application of the leaves to the affected area. Also, decoctions usually require mere boiling of the plants' leaves and roots. These processes evidently show that we do not really have to be dependent on commercially-manufactured medicines, because preparing herbal treatments really do not take much trouble.

Practical and cost-effective. Aside from all the benefits that have been identified herein, there is one more advantage for using and patronizing herbal medicines - it is cost-effective thereby, it is a practical option. These preparations are considerably cheaper than those chemically manufactured drugs, and more importantly, the results are the same as these modern medicines. It had been discussed that these plants, may be homegrown, or found in the wild abundantly. Therefore, it is much cheaper than the modern medicines manufactured by giant pharmaceuticals, and sold at pharmacies.

Kegunaan Buah Alpokat Untuk Kesehatan Tubuh

Nama Latin Alpokat Persea gratissima Gaertn

Sinonim :P. americana, Mill.
Familia : Lauraceae


Uraian :
Pohon buah dari Amerika Tengah, tumbuh liar di hutan-hutan, banyak juga ditanam di kebun dan di pekarangan yang lapisan tananhnya gembur dan subur serta tidak tergenang air. Walau dapat berbuah di dataran rendah, tapi hasil akan memuaskan bila ditanam pada ketinggian 200-1.000 m di atas permukaan laut (dpl), pada daerah tropik dari subtropik yang banyak curah hujannya. Pohon kecil, tinggi 3-10 m, berakar tunggang, batang berkayu, bulat, warnanya coklat kotor, banyak bercabang, ranting berambut halus. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5 cm, kotor, letaknya berdesakan di ujung ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung dan pangkal runcing, tepi rata kadang-kadang agak rmenggulung ke atas, bertulang rnenyirip, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm, daun muda warnanya kemerahan dan berambut rapat, daun tua warnanya hijau dan gundul. Bunganya bunga majemuk, berkelamin dua, tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning kehijauan. Buahnya buah bun i, bentuk bola atau bulat telur, panjang 5-20 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sarna sekali berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak, warnanya hijau, kekuningan. Biji bulat seperti bola, diameter 2,5-5 cm, keping biji putih kemerahan. Buah alpokat yang masak daging buahnya lunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai es campur atau dibuat juice. minyaknya digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik. Perbanyakan dengan biji, cara okulasi dan cara enten.

Nama Lokal :
Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat,; plokat (Jawa). apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera);

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Daun: Rasa pahit, kelat. Peluruh kencing. Biji : Anti radang, menghilangkan sakit. KANDUNGAN KIMIA: Buah dan daun mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida, Buah juga mengandung tanin dan daun mengandung polifenol, quersetin, gula alkohot persiit.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sariawan, melembabkan kulit kuring, kencing batu, sakit kepala; Darah tinggi (Hipertensi), nyeri saraf (neuralgia), nyeri lambung,; Saluran napas membengkak (bronchial swellings), sakit gigi,; Kencing manis (diabetes melitus), menstruasi tidak teratur.;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Daging buah, daun, biji. 

KEGUNAAN:
Daging buah :
- Sariawan.
- Melembabkan kulit kering.

Daun:
- Kencing batu.
- Darah tinggi, sakit kepala.
- Nyeri syaraf.
- Nyeri lambung.
- Saluran napas membengkak (bronchial swellings).
- Menstruasi tidak teratur.

Biji:
- Sakit gigi.
- Kencing manis.

PEMAKAIAN,. 
Untuk minum: 3-6 lembar daun. 
Pemakaian Luar: Daging buah secukupnya dilumatkan, dipakai untuk masker. Daun untuk pemakaian setempat, biji digiling halus menjadi serbuk untuk menghilangkan sakit.

CARA PEMAKAIAN:
1. Sariawan: 
Sebuah isi alpokat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

2. Kencing batu:
4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu,setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

3. Darah tinggi :
3 lembar daun alpokat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin diminum sekaligus.

4. Kulit muka kering: 
Buah diambil isinya lalu dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai untuk masker, dengan cara memoles muka yang kering. Muka dibasuh dengan air setelah lapisan masker alpokat tersebut mengering.

5. Sakit gigi berlubang: 
Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat.

6. Bengkak karena Peradangan: 
Bubuk dari biji secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur, balurkan kebagian tubuh yang sakit.

7. Kencing manis: 
Biji dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil dengan golok,kemudian digodok dengan air bersih sampai airnya menjadi coklat.Saring, minum setelah dingin.

8. Teh dan alpokat baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri lambung, bengkak pada saluran napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia) dan datang haid tidak teratur.

Data penelitian: 
Daun mempunyai aktivitas antibakteri dan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus strain A dan B. Staphylococcus albus, Pseudomonas sp., Proteus sp., Escherichea coli dan Bacillus subtilis (E.O. ognulans dan E. Ramstad 1975).

Mengatasi Alergi Obat

Mengatasi Alergi Obat


IBARAT makan buah simalakama, alergi obat memang sangat merepotkan. Jika tidak diminum, penyakit tidak sembuh dan semakin merajalela, jika diminum akan menimbulkan alergi.

Penelitian terhadap alergi obat sudah sering kali dilakukan. Beberapa penelitian mengungkapkan reaksi yang tidak diinginkan pada penggunaan obat terjadi sekitar dua persen dari sejumlah pasien yang mengonsumsi obat. Reaksi alergi obat ini biasanya ringan.

Tapi ada juga yang sampai mengancam nyawa. Alergi obat memiliki banyak perbedaan pada masing-masing orang. Misalnya pada penderita udem laring (sembab), syok anfilaktik, serta sindrom Stecvvens-Johnson. Udem laring atau penderita sesak napas, jika mengalami alergi obat akan merasakan seperti orang tercekik.

Pada penderita syok anfilaktik terjadi penurunan tekanan darah dan pada penderita sindrom Stevens-Johnson akan merasakan kulit dan selaput lendir berubah bentuk. Kematian karena alergi, tidak hanya terjadi di negara berkembang, juga di negara maju yang fasilitas kesehatannya supermaju. Bahkan, di negara-negara Eropa masih terjadi kematian karena alergi obat.

Oleh karena itu, di Eropa dibentuk jaringan pemantau alergi obat yang merekam semua kejadian dan memberikan informasi alergi obat yang sering terjadi.

"Alergi obat biasanya terjadi karena tubuh seseorang sangat sensitif sehingga bereaksi secara berlebihan terhadap obat yang digunakan. Tubuh berusaha menolak obat tersebut, namun reaksi penolakannya amat berlebihan sehingga merugikan tubuh sendiri. Reaksi itu bisa berupa gatal, sesak napas, penurunan tekanan darah, reaksi kulit disertai kelainan pada selaput lendir saluran cerna, sindrom Stevens-Johnson pada saluran napas dan kemaluan," kata dokter spesialis kulit Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr Abdillah Achmad.

Abdillah menyebutkan, risiko alergi obat meningkat pada orang yang memiliki bakat alergi atau dalam istilah kedokteran disebut dengan atopi. Untuk menghindari terjadinya alergi obat, perlu kerja sama antara pasien dan dokter. Pasien harus mengemukakan pengalamannya menggunakan obat selama ini, apakah obat tertentu membuat tubuh alergi atau dicurigai menimbulkan alergi.

"Akan sangat bagus jika setiap orang memiliki catatan tertulis mengenai penggunaan obat dan apa yang dialami tubuhnya. Itu akan sangat memudahkan pemberian obat jika suatu saat dibutuhkan," katanya.

Obat yang dicurigai menyebabkan alergi harus dihindari dan jika diperlukan,dipilih obat yang lebih aman. Meski dapat juga terjadi walaupun tidak sering, seorang yang semula tidak alergi terhadap suatu obat kemudian hari bisa pula menjadi alergi obat.

"Hindari mengonsumsi obat jika tidak perlu. Vitamin diduga aman, sekalipun dapat menimbulkan alergi, bukan karena zat aktif vitaminnya, tapi karena zat tambahan dalam pembuatan obat seperti zat pewarna yang ada di dalamnya," sebut dokter berkacamata minus tersebut.

Pasien yang mengalami reaksi yang tidak diinginkan karena penggunaan obat, harus segera ke dokter untuk mendapatkan pertolongan. Untuk menghentikan alergi obat, hanya ada satu cara yaitu dengan menghentikan pemakaian obat itu, dan mengatasi keadaan yang timbul akibat alergi. Saat ini obat yang beredar di masyarakat jumlahnya jutaan.

Tiap tahun ratusan obat baru diperkenalkan kepada masyarakat. Sebelum obat diizinkan beredar, harus melalui pengujian ketat Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Tentu obat yang diberikan izin beredar yang bermanfaat dan aman. Namun, tidak ada obat yang bermanfaat dan seratus persen aman.

Lebih lanjut ditambahkan Dr Abdillah Achmad, reaksi alergi terhadap obat muncul tanpa diduga. Seseorang yang tadinya tidak apa-apa minum obat tertentu, suatu ketika bisa saja merasa gatal sekujur tubuhnya setelah minum obat tersebut.

"Jangka waktu munculnya alergi bisa cepat, bisa sangat lambat, semuanya tergantung reaksi tubuh," tutur dia.

Demikian pula berat ringannya reaksi alergi. Seseorang mungkin langsung syok tak sadarkan diri sesaat setelah minum obat yang membuatnya alergi. Sementara yang lain hanya gatal, beberapa saat kemudian hilang gatalnya. Bagi kalangan awam, reaksi alergi dianggap keracunan.

Ini berbeda. Reaksi alergi adalah reaksi berlebihan tubuh terhadap bahan tertentu (dalam hal ini obat), sedangkan keracunan (intoksikasi) adalah reaksi yang muncul karena pemakaian obat yang berlebihan hingga melebihi batas toksis berdasarkan batasan farmakologi.

Di era modern seperti sekarang, rekam medik sangat mudah. Bisa menggunakan peranti apapun, pengolah kata, spreadsheet, database atau peranti lain seperti PIM (Personal Information Manager, dengan sedikit modifikasi) atau peranti khusus seperti Medibank. Bila dokter tidak memberikan catatan riwayat alergi obat, penderita berhak memintanya.

Sementara sejumlah pihak berpendapat bahwa kasus alergi disamakan dengan malapraktik, terlebih jika mengakibatkan efek berat semisal Steven Johnson Syndrome atau akibat fatal misalnya kematian. Terlepas dari kendala menyangkut alergi obat, sudah selayaknya para dokter melengkapi dirinya (praktik pribadi ataupun bekerja di institusi layanan medis) dengan peranti rekam medik.

Setidaknya menggunakan lembar status penderita agar alergi obat bisa dihindari. Salah seorang penderita alergi obat, Dewi Andika Pratama, mengaku sangat kaget ketika dirinya mengalami alergi karena obat. Padahal sebelumnya Dewi mengaku tidak ada masalah dengan obat apa pun yang dikonsumsinya.

"Saya alergi obat, baru-baru ini saja. Biasanya kulit saya langsung gatal dan bengkak-bengkak jika mengonsumsi obat penghilang nyeri. Itu membuat saya datang ke dokter dan berkonsultasi," kata Dewi ditemui di RSCM beberapa waktu lalu.

Acne during Pregnancy



Acne during Pregnancy


Acne during pregnancy is a common problem among women. Pregnant women, especially those in their first trimester of pregnancy, are prone to skin outbreaks. Hormones play a huge role in this occurrence. Even women gifted with clear skin all their life may suffer from acne outbreaks during the first three months of pregnancy. The good thing is, the skin usually clears up as the pregnancy advances towards the second and third trimesters.

Pregnancy AcneAcne during pregnancy cannot be treated the same way as acne occurring in non-pregnant individuals. A doctor should always be consulted because a lot of oral medications can cause harm to the fetus. Topical creams or ointments such as Benzoyl Peroxide and Azelaic Acid are generally safe to apply on the skin of pregnant women. Tetracycline and topical retinoids however should completely be avoided as these have harmful effects.

For severe acne problems, some doctors may prescribe oral erythromycin. It is always best to seek the advice of the doctor prior to using any topical ointments or skin medications. Taking medications during pregnancy is usually associated with serious risks to the fetus. Herbal medicines should likewise be avoided and should be consulted to the physician.

Acne during pregnancy can be caused by higher levels of androgen hormone which triggers the oil glands of the skin to get bigger and to produce more oily substance called sebum. Excessive oil and the shed skin cells lining the hair follicles blocks the skin pores and makes skin susceptible to bacteria. This can lead to inflamed skin and acne outbreak.

Conservative and safer mode of treatment includes hydrating the skin by drinking at least 6 glasses of water per day. Washing the face with lukewarm water and gentle facial soap is also helpful. Make sure to pat the face dry. Do not rub the towel on the delicate skin surface. Never scrub the face as this can cause abrasive injuries to the already inflamed skin.

Acne during pregnancy can be managed well by using mild moisturizers that are oil-free. Choice of make-up should be oil-free as well and it is best to make sure that the products used are labeled noncomedogenic and will not clog pores.

Saat Pertama Terkena Stroke,Apa Yang Anda Lakukan.


JANGAN ABAIKAN, TOLONG DI BACA

Anda dapat menyelamatkan nyawa seseorang dengan share ini.

STROKE:

Teman saya mengirimkan ini kepada saya dan meminta saya untuk mempostingkan ini dan menyebarkannya. Saya setuju. Jikalau semua orang dapat mengingat langkah sederhana, kita dapat menyelamatkan banyak orang.

Pada saat sebuah pesta, seorang teman sebut saja (inggrid) terjatuh dan ia meyakinkan semua orang bahwa ia baik-baik saja dan hanya terpeleset sebuah batu karena sepatu barunya.

Mereka yg ada disana membantu membersihkan orang tersebut dan memberikannya piring yang berisi makanan. Meskipun ia tampak masih kurang nyaman dan lemah, Ingrid tetap mencoba melanjutkan aktivitasnya dan menikmati pesta.

Malam harinya Suami Ingrid menelepon saya, dan memberitahukan semua orang bahwa istrinya telah dibawa ke rumah sakit - pada jam 6 sore setelah pesta tadi, dan kini Inggrid telah meninggal dunia.

Ia terkena stroke pada saat pesta namun orang2 tak menyadarinya dan hanya mengira ia jatuh biasa. Jikalau mereka telah mengetahui bagaimana mengidentifikasi tanda-tanda stroke, mungkin Ingrid akan masih bersama kita hari ini.

Beberapa orang tidak meninggal krn pertolongan segera. Mereka berakhir dalam kondisi tidak tertolong. Ini hanya membutuhkan waktu Anda semenit untuk membacanya..

IDENTIFIKASI STROKE:

Seorang neurologist berkata bahwa jikalau ia mendapatkan korban stroke dalam jangka waktu 3 jam, ia dapat membantu membalikkan efek dari stroke tersebut secara total. Ia berkata bahwa triknya untuk mengenal sebuah serangan stroke, dan membuat pasien secara medis ditangani dalam waktu 3 jam dan sesegera mungkin.

MENGENALI STROKE:

Ingat 3 langkah, STR. Baca dan pelajari!
Terkadang tanda stroke sulit untuk di identifikasi. Sayangnya, tidak mengetahui ini bisa berakibat fatal.

Korban stroke dapat mengalami kerusakan otak yang besar ketika orang di dekatnya gagal dalam mengindentifikasi tanda sebuah stroke dan mengabaikan keluhannya.

Dokter saat ini berkata bahwa orang biasa dapat mengenal serangan stroke dengan 3 pertanyaan simple di bawah ini:

S = Minta orang tersebut untuk SMILE (Senyum)..
T = TALK. Minta orang tersebut untuk bicara kalimat yang mudah (secara langsung) contoh : Hari ini sangat cerah.
R = Minta dia untuk RAISE BOTH ARMS (Angkat kedua tangannya).

Jikalau orang tersebut kesulitan dalam melakukan salah satu dari tugas diatas, panggil ambulan atau periksakan ke rumah sakit terdekat dan jelaskan tanda-tandanya kepada operator.

CATATAN: Tanda lain dari sebuah stroke adalah
1. Minta orang tersebut untuk menjulurkan lidahnya.
2. Jikalau lidah tersebut bengkok, atau jikalau lidah tersebut terjulur ke satu sisi atau lainnya maka ini adalah tanda-tanda sebuah stroke.
3. Seseorang yang terkena stroke dapat sering mengeluhkan pusing hebat, biacara pelo dan lemah pd salah satu sisi alat gerak tubuh.

Seorang neurologist berkata bahwa jikalau setiap orang yang membaca status ini dan men-SHARE kepada teman-temanya maka Anda bisa yakin bahwa akan ada setidaknya satu nyawa terselamatkan. Ingat, segera bawa ke rumah sakit dan bukan menusuk-nusuk pasien dgn jarum atau apapun.

Source : FB 
Marcus Barus Prosmart

Recent Post